Selasa, 27 Januari 2009

PUISI

GAZA, SUATU SENJA


By sausan -

Mujahid berdiri menatap langit jingga
Satu detikpun tak bergerak
Dia di sini karna panggilan jiwa
Memburu zionis laknatullah..

Takbir telah membahana
Sujud lama tuk torehkan makna
satu akan pinta pada Rabnya
kapan bidadari menjemputnya

Bau darah, bau debu, bau mesiu
Bayang bunda, ayah dan saudara tercinta
Tak pernah luruhkan duka,..
Walau mereka tlah berpulang di depan mata

Mujahid kembali tegak
Bukit cadas menghempas matahariNya
Malam gulita dan gigil tak terasa
Hanya satu yang kan ada
Surga di depan mata

kayla sajida

Sebait Usia



Seorang bayi mungil lahir kedunia
Dengan membawa fitrah dari Tuhannya
Kumandang suara adzan iqomah di dua telinga
Berbalut asma indah beralas dengan aqiqah

Beribu ucapan selamat dan bahagia
berjuta syukur terpanjat pada yang Esa
Diiringi suka cita atas kelahirannya
Bersama nikmat karunia dan kebesaran-Nya

Tujuh belas tahun dia telah remaja
Tiga tahun menyusul dia telah dewasa
Empat tahun beruntun hatinya terbuka
menatap hakekat hidup dan kehidupannya

Dia berbesar hati, tuk mulai mandiri
Meniti jalan menuju ridhlo Ilahi
Sibakkan penghalang, menggapai harapan
Menggeggam bekal dalam menyongsong masa depan

Seperempat abad mata telah melihat
Semoga khusnul khotimah sampai di akhir hayat

ALLAHU AKBAR

Assalaamu'alaikum Warahmatulahiwabarakatuh

BUAT SELURUH ANAK ROHIS YANG KEREN-KEREN, TETAP SEMANGAT, SESUNGGUHNYA ALLAH SWT BERSAMA KITA DAN ALLAH MELIHAT APA YANG KITA KERJAKAN.

ALLAHU AKBAR !!!!

Agar Kau Tak Merasa Sendiri



1. Bertegur sapa dengan salam dan tersenyumlah
adalah tanda-tanda kehidupan. Tegur sapa dan tersenyum telah memberikan banyak pembuktian dalam masyarakat, bahwa dgn ini bisa meningkatkan produktifitas. Tegur sapa dan senyuman berangkat dari kebugaran jiwa dan fisik. berpikir positif, optimis.
Tentunya hal2 ini akan memberikan pengaruh positif bagi diri dan org lain. Bayangkan..begitu banyak fitnah dan masalah yg timbul hanya karena pelitnya bertegur sapa dan senyum...Didalam Islam, kita bertegur sapa dengan mengucapkan salam yg bermakna do'a
Tegur sapa dan senyum bisa mencairkan ketegangan dalam interaksi sosial yg kerap menjadi konflik, mispresepsi.

2. Segeralah berkeluarga dan bertetanggalah
Untuk memecah kesendirian, menikahlah segera. karena begitu banyak rahasia kehidupan yg baru terungkap setelah menikah. Dan itu tidak bisa dibayangkan oleh idealitas seorang pelajang. Rasa tanggung jawab akan lebih bisa tumbuh pada org2 yang telah teruji melewati masa2 sulit berkeluarga. Sehingga mempercepat proses pematangan. Keluarga adalah sel terkecil dari masyarakat.
Disanalah tercipta kebersamaan yg paling inti. Untuk itulah anggota keluarga sekcil apapun, yang pertama memberikan makna kehidupan kita. Bertetanggalah...jangan bersikap eksklusif dgn tetangga2 kita. Karena RAsulullah SAW dalam banyak riwayat, mencontohkan bgm kita sebainya bersikap baik pada tetangga.

3. Berhimpulah dalam jamaa'ah

Minggu, 11 Januari 2009

Mutiara Nassihat Syeikh Ahmad Yasin


“Tibalah saatnya kalian kembali dan bertaubat kepada Allah. Tibalah saatnya kalian meninggalkan teriakan kekesalan dalam hidup kalian dan bersikap tegarlah. Tibalah saatnya kalian membangunkan diri kalian lalu melaksanakan shalat subuh berjamaah. Tibalah saatnya kalian belajar, membangun kecerdasan, dan kreativitas melampaui orang lain. Tibalah saatnya kalian memperlihatkan akhlakuL karimah dan mengerjakan segala isi kandungan Al Qur’an dan mengikuti teladan Nabi.”
“Kalian hendaknya memahami dan menghargai arti tanggung jawab, juga hendaknya kalian sanggup menanggung beban hidup dengan menghindarkan diri dari sikap keluh – kesah. Hendaknya kalian kembali kepada Allah dan bertaubat agar ia memberi kalian rezeki yang banyak. Kalian juga hendaknya menghormati yang besar dan menyayangi yang kecil. Wahai para cucuku, jauhilah segala nyanyian yang terlihat atau terdengar, hindari segala nyanyian cinta picisan. Gantilah isi kalian dengan kata-kata kreativitas, berbuat, dan berdzikir kepada Allah. Janganlah kalian menyibukkan diri mengidolakan penyanyi laki-laki atau perempuan dan jangan pula berlomba-lomba mengejar syahwat.”
“Tibalah saatnya, wahai cucu-cucu perempuanku, agar kalian tetap berjilbab. Jagalah diri kalian dengan berpegang pada agama dan Rasul kalian. Ikutilah keteladanan Khadijah dan Aisyah. Jadikan mereka sebagai mutiara kehidupan kalian. Kepada setiap orang yang mengenal dan mencintaiku, tibalah saatnya kalian bersiap-siap dengan ajal yang akan datang. Persiapkan segalanya dengan ilmu dan agama. Persiapkan diri kalian dengan inovasi dan hikmah, sehingga kalian mengetahui jalan hidup di tengah kegelapan. Latihlah diri kalian untuk hidup beberapa hari tanpa listrik atau peralatan elektronik. Latihlah diri kalian untuk hidup beberapa hari dalam suasana prihatin. Biasakan diri kalian untuk melindungi keselamatan diri dan merencanakan masa depan kalian. Berpegang teguhlah pada agama kalian, perhatikanlah hukum kausalitas dan bertawakkallah kepada Allah.”

RENCANA TUHAN ITU INDAH



Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet.
Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut: "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas."
Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu Semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil; " anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. "
Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.
Kemudian ibu berkata:"Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya.
Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan.
Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah; "Allah, apa yang Engkau lakukan? " Ia menjawab: " Aku sedang menyulam kehidupanmu." Dan aku membantah," Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?"
Kemudian Allah menjawab," Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu di bumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu."