Minggu, 11 Januari 2009

Mutiara Nassihat Syeikh Ahmad Yasin


“Tibalah saatnya kalian kembali dan bertaubat kepada Allah. Tibalah saatnya kalian meninggalkan teriakan kekesalan dalam hidup kalian dan bersikap tegarlah. Tibalah saatnya kalian membangunkan diri kalian lalu melaksanakan shalat subuh berjamaah. Tibalah saatnya kalian belajar, membangun kecerdasan, dan kreativitas melampaui orang lain. Tibalah saatnya kalian memperlihatkan akhlakuL karimah dan mengerjakan segala isi kandungan Al Qur’an dan mengikuti teladan Nabi.”
“Kalian hendaknya memahami dan menghargai arti tanggung jawab, juga hendaknya kalian sanggup menanggung beban hidup dengan menghindarkan diri dari sikap keluh – kesah. Hendaknya kalian kembali kepada Allah dan bertaubat agar ia memberi kalian rezeki yang banyak. Kalian juga hendaknya menghormati yang besar dan menyayangi yang kecil. Wahai para cucuku, jauhilah segala nyanyian yang terlihat atau terdengar, hindari segala nyanyian cinta picisan. Gantilah isi kalian dengan kata-kata kreativitas, berbuat, dan berdzikir kepada Allah. Janganlah kalian menyibukkan diri mengidolakan penyanyi laki-laki atau perempuan dan jangan pula berlomba-lomba mengejar syahwat.”
“Tibalah saatnya, wahai cucu-cucu perempuanku, agar kalian tetap berjilbab. Jagalah diri kalian dengan berpegang pada agama dan Rasul kalian. Ikutilah keteladanan Khadijah dan Aisyah. Jadikan mereka sebagai mutiara kehidupan kalian. Kepada setiap orang yang mengenal dan mencintaiku, tibalah saatnya kalian bersiap-siap dengan ajal yang akan datang. Persiapkan segalanya dengan ilmu dan agama. Persiapkan diri kalian dengan inovasi dan hikmah, sehingga kalian mengetahui jalan hidup di tengah kegelapan. Latihlah diri kalian untuk hidup beberapa hari tanpa listrik atau peralatan elektronik. Latihlah diri kalian untuk hidup beberapa hari dalam suasana prihatin. Biasakan diri kalian untuk melindungi keselamatan diri dan merencanakan masa depan kalian. Berpegang teguhlah pada agama kalian, perhatikanlah hukum kausalitas dan bertawakkallah kepada Allah.”

RENCANA TUHAN ITU INDAH



Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet.
Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut: "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas."
Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu Semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil; " anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. "
Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.
Kemudian ibu berkata:"Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya.
Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan.
Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah; "Allah, apa yang Engkau lakukan? " Ia menjawab: " Aku sedang menyulam kehidupanmu." Dan aku membantah," Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?"
Kemudian Allah menjawab," Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu di bumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu."